Senin, 14 September 2009

metode pembelajaran

sebuah kelas yang jenuh sangat menyulitkan bagi siswa maupun guru untuk mentransfer ilmu. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kelas seperti itu..Misalnya dengan meggunakan permainan yang saya sebut...LET'S GO SHOPPING...dengan cara ini..siswa diajak untuk saling bertukar pengetahuan di antara mereka. Atau istilahnya..peer teaching. Alat yang digunakan pun cukup sederhana...kertas dan gunting. Dalam metode ini akn di kenal istilah 'buyer' (pembeli ) dan trader(penjual). Singkatnya...seorang pembeli harus membeli sebanyak-banyaknya barang yang dijual. Adapun harga dan uangnya adalah kertas yang bertuliskan soal dan kertas yang bertuliskan jawaban. Barang diberikan jika antara soal dan jawaban berkesesuaian. Akhir pelajaran, untuk pembeli terbanyak dan juga penjual terbanyak, diberikan reward.

Rabu, 09 September 2009

guru harus kreatif

Seorang guru, di level manapun ia mengajar....tak boleh meninggalkan hal ini.KREATIFITAS. Ini adalah kata yang cukup penting mengingat, hal inilah yang bisa menjadi kunci bagi seorang guru untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa-siswanya. Sering kali, sebuah kelas yang jenuh, harus "diledakkan". Hal ini untuk membangkitkan kembali semangat belajar para siswa, sekaligus memberikan efek penyegaran pada mereka. Sebuah hal yang di luar kebiasaan yang telah berlangsung,akan segera memberi efek beda. Hal ini dapat membuat memori siswa menyimpan dengan cepat dan lama sesuatu yang beda tersebut.
Kreatifitas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Pengubahan warna suara, gaya bicara, metode pembelajaran atau bahkan dengan bentuk permainan. Untuk itulah guru perlu juga berlatih dan belajar sesuatu yang lain dari biasanya. Sehingga pada penerapannya nanti sudah tak canggung lagi...

Minggu, 06 September 2009

menjadi guru yang baik.

Ada pergeseran paradigma tentang seorang guru. Dulu, guru adalah pusat dari pengajaran, seseorang yang tahu segalanya dan pasti lebih tahu dari muridnya.
Seiring perkembangan jaman,paradigma itu telah bergeser. Kini guru hanyalah sebagai fasilitator untuk siswa-siswanya. Ia bertugas untuk menghubungkan antara materi pelajaran dengan siswa. Ia juga tak bisa lagi mengharuskan siswa-siswanya untuk mempercayai segala yang ia katakan. Ia hanya bertugas mengumpulkan semua data tentang materi suatu pelajaran, merangsang siswa-siswanya untuk berpendapat dan akhirnya bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi tersebut. Disinilah guru harus mempunyai wawasan yang luas dan terbuka pada perbedaan serta mengerti perubahan yang terjadi di dunia.