Minggu, 31 Januari 2010

bersyukur....

   Mendekati UAS atau UN, makin sering saja siswa-siswa dari tingkat SD sampai SMA mendapatkan uji coba. Try out ini memang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kesiapan siswa menghadapi UN. Bagi guru, nilai hasil uji coba dianalisa untuk melihat bagian mana atau siapa yang masih harus diberi perhatian lebih. Sedangkan bagi siswa, nilai try out berguna untuk kemantapan mental dan juga melihat kesiapan diri jika tiba waktunya nanti.
   Mungkin masih sering kita dengar beberapa siswa merasa puas atas hasil yang dicapainya. Namun ada pula siswa yang "memaksa diri" untuk merasa puas atas apa yang diperoleh. Mereka sering mengatakan," Alhamdulillah Pak/ Bu, sudah bersyukur dapat 6, daripada teman kita yang mendapat 4." Nah, kalimat inilah yang harus kita cermati.
   Bagi saya, bersyukur bukan hanya berisi kepasrahan kita atas segala yang kita dapat. Bersyukur bermakna pula bahwa kita harus memaksimalkan potensi kita untuk meraih hasil yanag terbaik. Jika kita mampu berlari sejauh 5 kilometer, mengapa kita berhenti dan merasa tak mampu lagi berlari, di kilometer ke 2? Di mana energi dan potensi kita untuk 3 kilometer berikutnya? Jika kita mampu mendapat nilai 10, mengapa kita puas hanya mendapat 7, 6 atau bahkan 5? Bukankah itu berarti kita menyia-nyiakan potensi kita? Bukankah berarti kita malah tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Allah pada kita?
   Marilah kita bersama bersyukur dengan menerima apa yang diberikan oleh Allah setelah kita berusaha dengan maksimal atas apa yang kita dambakan.

Rabu, 27 Januari 2010

bila aku kembali (OST "slenggrong"..an indie movie by Anak Matahari)

akan slalu ku coba
menggapai bintang di angkasa
meski sayapku rapuh..
anganku tak lagi utuh..

akan tetap ku coba
mengejar kilau mentari
meski kadang sinarnya butakan ..
mata hati..

bila aku kembali
kerlip bintang bukanlah mimpi
ku berikan padamu
cahaya abadi..

bila aku kembali
mentari hangatkan nurani
ku persembahkan padamu
indah bening jiwa..

ceria!

Ada hal menarik beberapa saat setelah mengikuti dan membaca status maupun komen dari teman-teman di friend list Facebookku. Mereka, terutama, yang masih sekolah, sering sekali menulis berbagai macam keluhan tentang sekolah mereka. Bahkan ada beberapa tulisan yang menyebutkan bahwa sekolah adalah senacam penjara yang berisi sejuta tugas yang harus dikerjakan.. Tiada secuilpun kegembiraaan di sana. yang ada hanyalah, belajar, ulangan, PR, tes dan semacamnya.
Marilah kita lihat lebih dalam. Untuk siapa dan apa tuga s itu diberikan. Saya yakin semua bisa menjawab. Tugas-tugas itu diberikan untuk kita, sebagai upaya untuk mempersiapkan masa depan kita yang akan kita jalani. Masa depan adalah tanggung jawab kita. Tiada seorangpun yang mau mempunyai masa depan yang tak pasti. Tugas dan pengetahuan dari sekolah itulah yang menjadi bekal bagi kita untuk meraih cita-cita kita.
Jika kita sudah menyadari hal tersebut, tak sepantasnyalah kita susah atau sedih bahkan menggerutu ketika tugas dari sekolah diberikan. Ibarat kita akan piknik, kita baru mempersiapkan bekal kita. Bayangkan pantai yang indah dengan pasir putihnya. ....Bukit menghijau dengan udara yang segar...... Atau, taman bermain lengkap dengan roller coasternya. Itulah tujuan kita. Bayangkan kita sampai di sana.... Tersenyumlah..... Tertawalah...Cerialah!

Kamis, 14 Januari 2010

hujan tak mengapa....

Akhir-akhir ini..sepertinya hari -hari tak pernah kering. Hujan selalu saja tercurah dari langit. Tak sedikit yang mengeluh atau bahkan mengumpat saat rinai hujan membasahi bumi. Mereka merasa bahwa hujan telah menghalangi sesuatu yang akan mereka lakukan........................
.Mari kita lebih jernih menyikapi hal ini.Pertama, bukankan lewat hujan, Allah telah memberikan rahmat dan rizqiNya bagi kita semua? Kedua, apakah dengan mengumpat, kemudian hujan akan berhenti? Bukankah jika kita mengumpat, berarti kita sedang mengkufuri nikmatNya? Ketiga, memang itulah sifat dasar manusia...tak pernah puas atas apa yang diberikan Sang Pencipta pada kita....
Buka hati kita untuk menerima anugrah Allah apa adanya...Terimalah dengan rasa syukur, apa-apa yang memang seharusnya terjadi...